Sabtu, 16 Juli 2016

google image
Di setiap pagi hari yang cerah, disini diriku terbangun karena dering alarm yang sangat bersemangat membangunkan ku untuk beraktivitas. Daku pun bergegas berangkat ke ibu kota yang memakan waktu kurang lebih 1,5 jam. Diriku pun bergegas berangkat dengan menggunakan kereta api. Di dalam kereta api yang saya gunakan setiap harinya, selalu ada sebuah wanita cantik di dalam speaker yang mengatakan bahwa kita akan sampai dimana dengan menggunakan 4 bahasa. Walaupun tidak ada bahasa Indonesia, saya bersyukur ada bahasa inggris yang membuat saya mengerti apa yang dikatakan si wanita cantik di dalam speaker tersebut. Di dalam kereta api, ada banyak manusia yang saya temukan. Manusia yang berbadan tinggi, pendek, putih, hitam, cantik dan sebagainya. Selain itu, ada banyak cerita dialamnya. Di dalam sebuah kereta di pagi hari saya sangat jarang mendapatkan tempat duduk kosong karena padatnya manusia. Di suatu hari saya melihat ada seorang wanita yang menangis tanpa henti. Mulai dari saya masuk ke dalam kereta api sampai si wantia itu turun juga menangis. Saya melihat wanita yang menangis itu bukannlah penduduk lokal disini karena wanita tersebut menangis dan berbicara dengan telpon genggamnya. Semua orang pun meilihat wanita tersebut dan tidak peduli dengan si wanita tersebut. Selain itu, ada juga situasi yang saya lihat. Ada 3 orang yang tepat duduk disebelah wanita tersebut dan seorang wanita yang berdiri yang sedang asik dengan telpon genggamnya. Saya melihat 3 wanita tersebut itu adalah penduduk lokal. Saya melihat 3 wanita lokal tersebut membawa sebuah buku yang tebal berwarna hitam. Saya menebak bahwa buku itu adalah Alkitab. Kenapa? Karena saya mendengar percakapan mereka dengan menyebutkan kata “耶稣” yang artinya TUHAN. Dan juga mereka memperhatikan si wantia yang menangis di samping mereka. Setelah mereka memperhatikan terus menerus, saya melihat 3 wanita lokal tersebut melipat tangan dan menutup mata mereka sambil berkata –kata. Mungkin mereka sedang mendoakan si wanita yang menangis tersebut. Dan cerita tentang si seorang wanita yang berdiri dimana wanita tersebut sedang asik dengan telpon genggamnya. Saya melihat wanita ini tidak peduli dengan sekitarnya karena dia asik dengan telpon genggamnya. Tetapi ada hal yang sangat mengejutkan yang dilakukan si wanita yang asik dengan telpon genggamnya dimana ketika kereta berhenti di stasiun, si wanita itu pun mengeluarkan satu pack tisu kepada si wanita tersebut dan menangis sambil ia keluar dari dalam kereta api. Apapun masalah yang ada di dalam wanita tersebut, saya hanya dapat berharap bahwa dia akan baik-baik saja. Selain itu juga, ada banyak hal yang dapat ditemukan di dalam sebuah kereta api. Diantaranya ada yang sibuk dengan telpon genggamnya, ada yang tertidur, ada yang membaca buku, ada yang berpura-pura tidak pekah karena ada banyak pemuda yang saya temukan dimana tidak peduli dengan orangtua usia lanjut dihadapannya yang tidak memberikan tempat duduknya kepada si wanita tua tersebut. Jadi, diantara situasi tersebut yang manakah dirimu??

July, 17th 2016.

Neili, Taiwan